3 Tips Efektif Work From Home untuk Kantor Anda
Program kerja Work From Home (WFH) yang kini tengah naik daun. Walaupun tidak seluruh pekerja di Indonesia dapat melakukan WFH karena beberapa tugas pekerjaan mereka tidak memungkinkan dikerjakan di rumah. Istilah bekerja di rumah sendiri sebenernya bukanlah hal baru bagi Kantor Neuron. Gaya bekerja di rumah atau tidak ngantor ini dijadikan program tersendiri di Neuron atau disebut dengan kemah (Kerja di Rumah).
Kemah sendiri sudah dicanangkan jauh sebelum pemerintah menekankan para pekerja untuk melakukan WFH demi meredam perluasan virus Covid-19. Program Kemah di Neuron sendiri diperuntukan dengan berbagai syarat dan dapat disebut sebagai keringanan bagi karyawan yang telah melakukan perjalanan dinas di hari sebelumnya, ibu hamil dan sebagai hadiah untuk karyawan yang mendapatkan pemantra (full absen masuk, tidak pernah telat dan update job task selama 1 bulan). Hal ini bertujuan sebagai bentuk dukungan Manajemen Neuron terhadap perfomansi kinerja karyawan. Sehingga work from home bukanlah hal asing bagi Neuron, apalagi bagi rekan industri digital lainnya atau bisa dikenal dengan remote working.
Dalam satu bulan terakhir ini banyak karyawan dan profesional yang tidak punya pilihan lain selain bekerja dirumah. Meskipun pada umumnya orang meragukan efektivitas kerja work from home. Selain upaya membantu dalam meminimalisir risiko penularasn virus Corona, program WFH juga setidaknya dapat memastikan agar proses bisnis dapat berjalan semestinya. Berikut ini adalah 3 hal yang perlu dilakukan oleh kantor atau perusahaan dalam menjalankan kebijakan work from home secara lebih efektif:
1. Buat Kebijakan Work From Home yang Jelas
Sebelum kebijakan work from home diberlakukan untuk seluruh karyawan Anda di kantor, pastikan pihak manajemen human resource sudah menyusun prosedur yang jelas dan detail. Prosedur tersebut dibuat sebagai pedoman karyawan bekerja di rumah dan apa yang harus mereka lakukan selama bekerja secara remote. Adapun isi dari prosedur kebijakan yang perlu Anda buat harus mencakup jam kerja harian, mekanisme penyerahan tugas dan update, bagaimana meeting akan dilakukan dan lain-lain. Prosuder yang jelas akan mengarahkan dan memotivasi karyawan Anda bekerja di rumah dengan tetap secara profesional. Sehingga setiap kinerja karyawan dapat termonitor dengan baik dan Anda akan merasa lebih tenang.
2. Manfaatkan Aplikasi Human Resource Berbasis Cloud
Aplikasi HRMIS atau Human Resource Information System akan sangat memudahkan pekerjaan manajemen HR Anda dan setiap karyawan apalagi ketika bekerja secara remote atau berjauhan. Aplikasi ini mendukung seluruh kegiatan operasional, jadwal shift kerja, administrasi, laporan hingga payroll. Sistem HR berbasis Cloud seperti DOOR ini memfasilitasi perusahaan Anda untuk berbagi informasi internal secara realtime seperti absensi masuk dan pulang, update job task pada timeline, laporan kehadiran, laporan pekerjaan, dan pengajuan cuti hingga perhitungan payroll dan slip gaji. Leader dari setiap departement dapat mendelegasikan tugas ke anggota tim atau sekedar mengirim reminder dan catatan langsung secara personal. Sistem aplikasi ini sangat memudahkan Anda dalam memonitor setiap progress perfomansi kinerja karyawan dari mana saja.
Akses ke sistem Aplikasi DOOR pun dapat dibatasi dengan fitur konfigurasi role dengan mengatur akun karyawan mana saja yang dapat digunakan sebagai admin atau general user, atau akses laporan keuangan hanya dapat diakese oleh departemenet finance saja. Sehingga keamanan data perusahaan Anda akan tetap terjaga.
3. Temukan Metode Paling Efektif dalam Berkomunikasi
Anda sebaiknya mengumumkan kepada seluruh karyawan perihal metode komunikasi yang akan digunakan setiap hari selama bekerja remote sebelum program work from home dilaksanakan. Terdapat berbagai aplikasi pesan yang dapat Anda pilih seperti WhatsApp, Telegram dan Line. Survey kelebihan dan kekurangan masing-masing aplikasi dan mana fungsi yang paling sesuai dengan kebutuhan kantor Anda.
Hal ini bertujuan untk memastikan produtivitas kinerja karyawan Anda tetap terkontrol dalam menyampaikan laporan harian mengenai apa saja yang akan mereka kerjakan atau sekedar menyampaikan kendala pekerjaan. Dari sini, Anda dapat mengetahui karyawan mana saja yang benar-benar bekerja dari rumah secara produktif dan mana yang tidak. Dengan begitu Anda dapat menganalisis seberapa efektif bekerja work from home bagi perusahaan Anda.