Strategi Employee Life-cycle yang Wajib HR Pahami
Terdapat berbagai topik membahas topik seputar karyawan perihal meningkatkan proses spesifik seperti perekrutan, penggajian dan administrasi tunjangan atau manajemen kinerja dan perekrutan. Namun, proses yang patut mendapatkan perhatian adalah manajemen siklus hidup karyawan atau employee life- cycle management (ELM). Menilai manajemen siklus hidup karyawan yang kuat pada perusahaan Anda adalah kunci untuk menarik dan mempertahankan talenta terbaik dan untuk mendukung garis bawah perusahaan.
Siklus hidup merupakan berbagai tahapan yang akan dialami karyawan selama mereka bekerja. Ini dimulai dengan kesan mereka melalui proses rekrutmen, berlanjut ketika mereka terlibat dengan peluang pengembangan dan menyimpulkan dengan pengakuan perfomansi kerja dari perusahaan. Hal terpenting adalah bagaimana manajer mendukung karyawan melalui setiap tahapan, dan bagaimana karyawan benar-benar mengalami “perjalanan” ini.
Dengan merencanakan siklus hidup karyawan, Anda dapat meningkatkan performansi perusahaan, memperpanjang masa kerja staf dan mempersiapkan diri dengan lebih baik untuk pergantian karyawan yang tak dapat dihindari. Model siklus hidup karyawan merupakan metode untuk memvisualisasikan bagaimana karyawan terlibat dengan perusahaan tempat mereka menjadi, bagian dari awal hingga akhir. Terdapat lima fase spesifik siklus hidup karyawan:
1. Rekrutasi
Tahapan pertama ini meliputi proses aplikasi dan wawancara yang dilalui kandidat ketika melamar posisi terbuka. Pertimbangan yang perlu diperhatikan oleh seorang manajer seperti waktu untuk merekrut, biaya rekrutasi, menawarkan tingkat penerimaan dan kualitas karir. Perusahaan dapat mengetahui apakah karyawan telah melewati tahapan rekrutasi dengan baik melalui penerapan survei pra-rekrutasi dan survei tanggapan kandidat.
2. Onboarding
Sebagian besar karyawan baru membutuhkan ‘waktu tambahan’ untuk beradaptasi dengan pekerjaan dan lingkungan perusahaan. Semakin cepat mereka melakukan ini, semakin menguntungkan karena perfomansi kinerja harus segera terlibat dengan pekerjaan karyawan dan diberikan pelatihan yang efektif untuk mencapai hal ini. Survei umpan balik onboarding atau survei pelatihan memberi kesempatan kepada karyawan baru Anda untuk menyoroti area yang dapat ditingkatkan.
3. Pengembangan
Ketika peran karyawan berkembang dalam pekerjaan, Anda perlu mengukur produktivitas, kemampuan dalam bekera tim dan aspirasi promosi melalui feedback. Hasil feedback atau umpan balik dikumpulkan dari karyawan itu sendiri, rekan kerja dan manajer karyawan. Hal ini dapat membantu perusahaan dalam memberikan gambaran secara lebih lengkap tentang apa yang berjalan dengan baik, dan apa yang bisa ditingkatkan.
4. Retensi
Sebuah perusahaan memerlukan waktu, tenaga dan biaya lebih untuk merekrut karyawan baru dalam kegiatan rekrutasi seperti iklan lowongan kerja, wawancara dan bahkan kehilangan produktivitas ketika karyawan mendekati resign. Secara ekonomi, perusahaan akan melakukan banyak hal dalam mempertahankan karyawan yang ada seperti pemberian nilai upah dan tujungan yang sesuai, lingkungan kerja yang mendukung dan memberikan apresiasi terdahap kinerja karyawan. Untuk itu perusahaan perlu meningkatkan nilai keterlibatan karyawan dalam bekerja di perusahaan, sehingga produktivitas karyawan dan kinerja perusahaan ikut meningkat secara optimal.
5. Exit atau pemisahan
Setiap karyawan akan meninggalkan perusahaan Anda pada tahap tertentu, apakah mereka pensiun, pindah ke perusahaan lain atau membuat perubahan hidup. Pada siklus ini atau pemisahan karyawan bisa saja perusahaan tidak menggunakan KPI, tetapi sebenarnya ini adalah kesempatan yang ideal untuk mencari tahu mengapa seorang karyawan meninggalkan perusahaan. Data dari survei tanggapan karyawan yang resign dapat membantu Anda memahami alasan karyawan pergi, memungkinkan Anda untuk melakukan intervensi lebih efektif pada tahap retensi dalam siklus hidup dan mengurangi tingkat potensi pengurangan karyawan perusahaan.
Memetakan perjalanan karyawan memiliki dua manfaat utama: mengurangi biaya turnover serta menghemat waktu dan biaya. Di sisi lain, reputasi yang lebih baik meningkatkan peluang untuk merekrut lebih banyak karyawan potensial. Siklus tersebut tidak dibangun secara kebetulan, melainkan perlu dibangun di atas visi yang didukung oleh data, wawasan dan teknologi. Untuk itu Aplikasi DOOR hadir menawarkan kemudahan perusahaan dalam mengelola karyawan sehingga siklus hidup karyawan dapat ditangani secara optimal. Kunjungi Website Door untuk pelajari lebih lanjut.