Inovasi Neuronlink untuk Demokratisasi Teknologi
Pada gelaran CITCOM 2025, Neuronworks Indonesia berpartisipasi sebagai salah satu peserta pameran yang memperkenalkan inovasi Neuronlink teknologi berbasis kecerdasan buatan (AI) untuk sektor pemerintahan dan pendidikan.
Citcom Connect 2025 menjadi wadah kolaborasi lintas sektor untuk membahas pemanfaatan AI di UMKM, pendidikan, keagamaan, dan pelayanan publik.
Dalam sambutan Ketua Citcom Connect 2025, Setiadi Sudrajat menuturkan, teknologi, terutama AI, harus menjadi milik semua kalangan. “Kami ingin mendorong demokratisasi teknologi. Bagaimana AI dan solusi digital bisa diakses semua kalangan, baik anak muda, pesantren, pelaku UMKM, maupun warga biasa.” ungkap Setiadi.
Sementara itu, Ketua Umum Aptiknas, Sugiharto Santoso, menyampaikan pentingnya percepatan adopsi teknologi hingga ke akar rumput.
“Kalau kita tidak bergerak cepat, kita akan tertinggal. UMKM, pesantren, hingga perangkat desa harus merasakan manfaat nyata dari transformasi digital ini.” tuturnya.
Dalam kesempatan ini, kami menampilkan aplikasi unggulan kami mulai dari CRM application, HR application, Mobile & Web solution, Business Intelligence, Agentic AI. Layanan AI baru kami yaitu Neuronlink dirancang sebagai solusi terintegrasi untuk membantu proses kerja institusi menjadi lebih efisien dan akurat.
Fitur Unggulan
Perisalah, merupakan fitur AI Meeting Assistant yang mampu merekam dan mentranskripsi jalannya rapat secara otomatis, mengenali pembicara, serta menyusun ringkasan poin-poin penting.
Adapun DataVidya, merupakan fitur analisis data berbasis AI yang menyajikan data secara visual dan mendalam untuk mendukung proses pengambilan keputusan.
Momen yang sangat berkesan bagi us selama acara berlangsung saat perwakilan dari Komdigi (Komunikasi Digital) melakukan kunjungan ke booth Neuronworks. Dalam kunjungan tersebut, kami berkesempatan untuk menjelaskan secara langsung bagaimana Neuronlink bekerja, manfaat yang ditawarkan, serta potensi penerapannya di berbagai institusi, khususnya kementerian dan sekolah-sekolah.
Respon dari pihak Komdigi sangat positif, khususnya terhadap fitur Perisalah. Mereka melihat bahwa solusi ini sangat relevan untuk membantu proses pencatatan rapat yang selama ini masih dilakukan secara manual. Dengan kemampuan transkripsi otomatis dan identifikasi pembicara, Perisalah dinilai mampu meningkatkan efisiensi serta akurasi dokumentasi rapat secara signifikan.