Memahami Scrum: Kerangka Kerja Agile

Memahami Scrum: Kerangka Kerja Agile

Scrum adalah salah satu Agile Framework yang didedikasikan khusus untuk menangani permasalahan kompleks. Scrum adalah kerangka kerja sederhana yang membantu tim dan organisasi menghasilkan nilai tambah melalui solusi yang adaptif untuk permasalahan kompleks yang dapat berubah dan muncul setiap saat.

Prinsip Dasar

Scrum dibangun di atas tiga pilar empirisme:

  1. Transparansi: Semua aspek kerja, proses, dan keputusan harus dapat dipahami dan diakses oleh tim Scrum dan pemangku kepentingan.
  2. Inspeksi: Tim secara teratur memeriksa hasil kerja dan proses untuk mengidentifikasi masalah, peluang perbaikan, dan perubahan yang diperlukan.
  3. Adaptasi: Tim menggunakan hasil inspeksi untuk menyesuaikan dan mengubah tujuan, rencana, dan taktik agar sesuai dengan perubahan lingkungan dan kebutuhan.

Peran Dalam Tim Scrum

Pada proses terdapat tiga peran utama, yaitu:

  • Product Owner: Bertanggung jawab atas pengelolaan Product Backlog dan memastikan tim menghasilkan nilai yang maksimal.
  • Scrum Master: Bertindak sebagai fasilitator, memastikan tim memahami dan menerapkan kegiatan dengan baik.
  • Development Team: Bertanggung jawab atas pelaksanaan pengembangan dan pengiriman Increment yang bernilai.

Kegiatan Utama

Scrum terdiri dari empat kegiatan utama:

  1. Sprint Planning: Merencanakan dan menentukan apa yang akan diselesaikan dalam Sprint. Dilakukan di awal Sprint, maksimal 8 jam untuk Sprint 1 bulan.
  2. Daily Scrum: Pertemuan harian singkat untuk berbagi informasi, mengidentifikasi masalah, dan memastikan tim tetap fokus. Berlangsung sekitar 15 menit setiap hari.
  3. Sprint Review: Meninjau pekerjaan yang telah diselesaikan dan memastikan produk memenuhi kebutuhan. Dilakukan di akhir Sprint, 1-2 jam.
  4. Sprint Retrospective: Merefleksikan proses pengembangan, mengidentifikasi hal yang berjalan baik dan yang perlu diperbaiki. Dilakukan di akhir Sprint, 1-2 jam.

Artefak Scrum

Scrum memiliki tiga artefak utama:

  1. Product Backlog: Daftar prioritas dari semua pekerjaan yang harus dilakukan dalam proyek.
  2. Sprint Backlog: Daftar pekerjaan yang dipilih dari Product Backlog untuk dikerjakan dalam Sprint saat ini.
  3. Scrum Board: Alat visual untuk mengelola dan melacak kemajuan pekerjaan selama Sprint.

Kesimpulan

Dengan memahami prinsip, peran, kegiatan, dan artefak, tim dapat menerapkan kerangka kerja ini secara efektif untuk mengembangkan solusi yang adaptif dan bernilai bagi organisasi.

Referensi External


Butuh Solusi Menerapkan Scrum di Organisasi Anda?

PT Neuronworks Indonesia hadir sebagai partner terpercaya dalam implementasi solusi teknologi informasi yang handal dan scalable. Dengan pengalaman lebih dari 10 tahun dalam industri IT, kami siap membantu mengoptimalkan infrastruktur database bisnis Anda dengan solusi High Availability yang customized sesuai kebutuhan.

Layanan Kami Meliputi:

  • Konsultasi Implementasi
  • Training dan Pendampingan
  • Pengembangan Perangkat Lunak
  • Optimasi Proses Pengembangan Perangkat Lunak
  • Pemantauan dan Dukungan 24/7

Hubungi Tim Ahli Kami Sekarang untuk konsultasi GRATIS mengenai solusi High Availability Database yang tepat untuk bisnis Anda!

Berita Rekomendasi

Membuat Aplikasi Berbasis Web Sederhana Untuk Menu Pencarian Data Sekolah Seluruh Indonesia Menggunakan HTML, CSS & Javascript

11/11/2024

Membuat Aplikasi Berbasis Web Sederhana Untuk Menu Pencarian Data Sekolah Seluruh Indonesia Menggunakan HTML, CSS & Javascript

Ada kesempatan kali ini saya akan membahas cara membuat menu sederhana untuk pencarian data sekolah seluruh Indonesia dengan menggunakan HTML, CSS, JAVASCRIPT dan AJAX. HTML digunakan untuk membuat halaman web…

View
Mengapa NestJS Menjadi Framework terbaik terkini di NodeJS Untuk Microservices ?

12/11/2024

Mengapa NestJS Menjadi Framework terbaik terkini di NodeJS Untuk Microservices ?

Javascript adalah salah satu bahasa pemrograman yang populer, oleh karena itu berbagai proyek memilih Node.js sebagai backend, tapi Framework node.js mana yang berguna untuk microservices?Framework NestJs sebagai Framework backend jika…

View
Jenis API Testing

12/11/2024

Jenis API Testing

Jenis API Testing sendiri dalam pengujiannya umumnya terdapat 9 jenis. Jenis API Testing Tujuan: Memvalidasi apakah API berfungsi dan tidak menyebabkan masalah setelah pengembangan selesai. Kapan: Dilakukan setelah pengembangan API…

View